Jumat, 22 Desember 2017

Analisis Kasus, Big 4 Accounting Firms, Dan Jenis - Jenis Audit

1.Analisis Kasus :
Dalam kasus terkait korupsi rumah sakit yang terjadi di palembang oleh salah satu direktur rumah sakit sehingga  menyebabkan terjadinya kerugian yang besar dari praktik penggelapan aliran dana. ada beberapa etika profesi akuntansi yang dilanggar yaitu :

Tanggung jawab profesi
Tanggung jawab profesi yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota harus selalu menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiataan sehingga setiap anggota harus bertanggung jawab terhadap semua pemakai jasa mereka.
Integritas
Integritas yang dimaksud adalah suatu keadaan yang mengharuskan seseorang untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia pihak lain. Oleh karena itu anggota harus tetap jujur dan berterus terang dalam menjalankan tugasnya tanpa mengorbankan rahasia kliennya.
Obyektivitas
Obyektivitas yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota harus bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka bias, serta bebas dari benturan kepentingan dengan pihak lain atau di bawah tekanan pihak lain.
Perilaku profesi
Perilaku profesi yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota diharuskan konsisten dengan reputasi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat memperburuk reputasi profesi.


Kasus ini dibutuhkan audit investigasi untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan yang dilakukan oleh direktur rumah sakit terkait. Seorang auditor memulai suatu audit dengan praduga/ indikasi akan adanya kemungkinan kecurangan dan kejahatan yang akan diidentifikasi dan diungkap melalui audit yang akan dilaksanakan. Pengujian bertujuan untuk menentukan apakah telah terjadi tindak pidana, pelanggaran disiplin dan khususnya mencari kebenaran apakah telah terjadi kecurangan atau tidak.

2.Big 4 Accounting Firms        :

1Deloitte Touche Tohmatsu, (juga terkenal dengan merek Deloitte) penghasilan diseluruh dunia mencapai 36.8 miliar dolar Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2016 dan sampai tahun 2016 memperkerjakan 244.400 karyawan, berkantor pusat di London, Inggris.

2. Price waterhouse Coopers (PwC), kantor ini adalah bentuk gabungan usaha antara Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand. Penghasilan diseluruh dunia mencapai 35.9 miliar dolar Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2016 dan sampai tahun 2016 memperkerjakan 223.468 karyawan, berkantor pusat di New York City.

3. Ernst and Young, penghasilan di seluruh dunia mencapai 29.6 dolar Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2016 dan sampai tahun 2016 memperkerjakan 231.000 karyawan, berkantor pusat di London, Inggris.

4. KPMG, merupakan salah satu jasa professional di dunia dan memiliki 3 jalur layanan yaitu audit, pajak, dan penasehat. Penghasilan di seluruh dunia mencapai 25.9 dolar Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2016 dan sampai tahun 2016 memperkerjakan 188.982 karyawan, berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.

3.Jenis-Jenis Audit :

Auditor Internal
Menjadi seorang auditor internal berarti Anda begabung dalam sebuah organisasi dan instansi, lalu mengawasi kegiatan operasional serta aset organisasi atau instansi tersebut. 

Auditor Eksternal
Kebalikan dari auditor internal, Anda justru tidak berasal dari organisasi atau institusi yang akan diaudit. Anda tergabung dalam kantor akuntan publik sebagai pihak ketiga yang bekerja secara objektif dan independen.

Auditor Pajak
Jelas seperti sebutannya, auditor pajak berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut perpajakan. Auditor pajak akan melakukan audit tentang ketaan wajib pajak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah jelas berkarir untuk melakukan audit terhadap kewajaran informasi keuangan yang ada pada aset milik pemerintah. Tim auditor pun biasanya berasal dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan).


Refferensi :


Senin, 13 November 2017

Contoh Pelanggaran Kode Etik Profesi

   Kredit Macet Hingga Rp. 52 Miliar, Akuntan Publik Diduga Terlibat. Seorang akuntan publik yang menyusun laporan keuangan Raden Motor yang bertujuan mendapatkan hutang atau pinjaman modal senilai Rp. 52 miliar dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Jambi pada tahun 2009 diduga terlibat dalam kasus korupsi kredit macet. Terungkapnya hal ini setelah Kejati Provinsi Jambi mengungkap kasus tersebut pada kredit macet yang digunakan untuk pengembangan bisnis dibidang otomotif tersebut. Fitri Susanti, yang merupakan kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI Cabang Jambi yang terlibat kasus tersebut, Selasa [18/5/2010] menyatakan, setelah klien-nya diperiksa dan dicocokkan keterangannya dengan para saksi-saksi, terungkap adaa dugaan keterlibatan dari Biasa Sitepu yang adalah sebagai akuntan publik pada kasus ini.
   Hasil pemeriksaan yang kemudian dikonfrontir keterangan tersangka dengan para saksi Biasa Sitepu, terungkap ada terjadi kesalahan dalam pelaporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam pengajuan pinjaman modal ke BRI Cabang Jambi.
   Ada 4 aktivitas data pada laporan keuangan tersebut yang tidak disajikan dalam laporan oleh akuntan publik sehingga terjadi kesalahan dalam proses kreditnya dan ditemukan dugaan korupsi-nya
“Ada 4 aktivitas laporan keuangan Raden Motor yang tidak dimasukan kedalam laporan keuangan yang diajukan ke Bank BRI, hingga menjadi sebuah temuan serta kejanggalan dari pihak kejaksaan untuk mengungkap kasus kredit macet ini.” tegas Fitr. Keterangan serta fakta tsb. terungkap setelah tersangka Effendi Syam, diperiksa dan dibandingkan keterangannya dengan keterangan saksi Biasa Sitepu yang berperan sebagai akuntan publik dalam kasus ini di Kejati Jambi. Seharusmya data-data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan harus lengkap, tetapi didalam laporan keuangan yang diberikan oleh tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data-data yang diduga tidak disajikan dengan seharusnya dan tidak lengkap oleh akuntn publik. Tersangka Effendi Syam berharap penyidik di Kejati Jambi bisa melaksanakan pemeriksaan dan mengungkap kasus secara adil dan menetapkan pihak pihak yang juga terlibat dalam kasus tersebut, sehingga semuanya terungkap. Sementara itu, penyidik Kejaksaan masih belum mau berkomentar lebih banyak atas temuan tersebut.
   Kasus kredit macet itu terungkap, setelah pihak kejaksaan menerima laporan tentang adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan oleh tersangka Zein Muhamad sebagai pemilik Raden Motor. Sementara ini pihak Kejati Jambi masih menetapkan 2 tersangka, yaitu Zein Muhamad sebagai pemilik Raden Motor yang mengajukan kredit dan Effedi Syam dari pihak BRI cabang jambi sebagai pejabat yang menilai pengajuan sebuah kredit.

Senin, 09 Oktober 2017

Kode Etika Profesi

      1.      Kode etika profesi akuntansi
1. Tanggung jawab profesi
Tanggung jawab profesi yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota harus selalu menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiataan sehingga setiap anggota harus bertanggung jawab terhadap semua pemakai jasa mereka.
2. Kepentingan publik
Kepentingan publik yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota harus menjalankan tugasnya dalam rangka pelayanan publik dan menghormati kepentingan publik. Publik adalah pihak yang bergantung pada obyektivitas dan integritas dari anggota yaitu klien, kreditor, pemerintah, pemberi kredit, pegawai, investor dan sebagainya.
3. Integritas
Integritas yang dimaksud adalah suatu keadaan yang mengharuskan seseorang untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia pihak lain. Oleh karena itu anggota harus tetap jujur dan berterus terang dalam menjalankan tugasnya tanpa mengorbankan rahasia kliennya.
4. Obyektivitas
Obyektivitas yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota harus bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka bias, serta bebas dari benturan kepentingan dengan pihak lain atau di bawah tekanan pihak lain.
5. Kompetensi dan kehati-hatian professional
Kompetensi dan kehati-hatian professional yang dimaksud adalah bahwa anggota dengan hati-hati harus menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memastikan bahwa kliennya dapat mendapatkan manfaat dari jasa yang diberikan.
6. Kerahasaiaan
Kerahasiaan yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota selama menjalankan tugasnya harus menghormati kerahasiaan informasi klien yang bersangkutan kecuali ada hak dan kewajiban untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku profesi
Perilaku profesi yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota diharuskan konsisten dengan reputasi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat memperburuk reputasi profesi.
8. Standar teknis
Kstandar teknis yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota dalam menjalankan tugasnya harus senantiasa sesuai dengan standar teknis dan standar professional yang relevan.

2       2.     Apakah kalian berminat menjadi auditor?
Berminat karena banyaknya laporan – laporan keuangan, seperti manipulasi data, penggelapan uang negara, dan kecurangan-kecurangan lainnya. sehingga dibutuhkan auditor yang jujur, profesional, dan sesuai dengan kode etik 


Kamis, 23 Maret 2017

Modal Auxiliaries



Modal Auxiliary Verbs

1. Definition
Modal auxiliary verbs are easy to use because they never change form or tense. These verbs are full of possibilities! In fact, possibility is just one thing modal auxiliary verbs can show; they can also indicate necessity, capability, or willingness.

2. Used
Modal auxiliary verbs are used to show a necessity, capability, willingness, or possibility. Unlike most verbs, there is only one form for these verbs. Typically, verb forms change to indicate whether the sentence's subject is singular or plural.
Most verbs also indicate whether something happened in the past, present, or future. This is not the case with most modal auxiliary verbs, which makes them simpler to understand and use correctly.
3. Examples of Modal Auxiliary Verbs
So now that we understand the purpose of modal auxiliary verbs, let's take a look at some of the common ones you may see in writing. The modal auxiliary verbs include:
  • Can
  • Could
  • May
  • Might
  • Must
  • Ought
  • Shall
  • Should
  • Will
  • Would
It's important to note that these verbs can also indicate the negative: could not, may not, should not, etc.
1) I can run a mile in 8 minutes. (expresses a fact or possibility)
2) You must clean your plate before you have dessert. (expresses a command)
3) I might go to the park after school today. (expresses a possibility)

4) It would be nice if a rainbow appeared. (expresses a wish)
5) Do you think it will rain today? (expresses a possibility or a wish)

6) Grandma could arrive any minute! (expresses a possibility)
7) You should try some of this spaghetti. (expresses a statement of opinion)

8) Will you give me some money? (expresses a wish or possibility)

Pengertian, Contoh dan Fungsi Modal Auxiliary Verbs
A. Pengertian.
Modal Auxiliary adalah kata kerja yang bertugas membantu kata kerja utama. Jadi Modal Auxiliary adalah kata kerja pembantu, dan kata kerja utama itu adalah “majikannya”. Contoh: I will explain about modal auxiliary. “Will” adalah kata kerja bantu yang bertugas membantu kata kerja utamanya yaitu “Explain”. Karena hanya pembantu, sehingga ketika dihilangkan tidak akan menjadi masalah dan kalimat tersebut tidak akan kehilangan makna utamanya. Tapi kalau kata kerja utamanya yang dihilangkan, maka kalimat tersebut akan kehilangan makna. Modal auxiliary hanya terdiri dari beberapa kata kerja saja. Jadi kita tidak perlu khawatir dalam memahaminya. Berikut saya jelaskan apa saja yang termasuk modal auxiliary disertai dengan contoh kalimatnya.

B. Contoh dan Fungsi Modal Auxiliary Verbs.
           
WILL
Fungsi:
1      Berbicara tentang pekerjaan di masa depan,
           Contoh: I won’t (will not) be in the office until 11; I’ve got a meeting
2      Membuat semi formal permintaan,
           Contoh: Will you open the window, please? It’s very hot in here.

SHALL
Fungsi:
1.      Untuk menawarkan sesuatu,
      Contoh: Shall I fetch you another glass of wine?
2.      Membuat kalimat saran
      Contoh:  Shall we go to the cinema tonight?

MAY & MIGHT
Fungsi:
1.      Menggambarkan pekerjaan yang mungkin terjadi. Bedanya May lebih memungkinkan terjadi (50% chance); sedangkan might lebih meragukan (mungkin hanya 30% chance).
      Contoh: She may be back in her office: the lecture finished    ten minutes ago.
2.      Menunjukkan persetujuan atau izin. Jadi biasa diterjemahkan dengan arti “boleh”.
      Contoh: You may go home now.

WOULD
Fungsi:
1.      Bentuk past dari will.
Contoh: He said the next meeting would be in a month’s time.
2.      Permintaan tolong yang lebih halus dari “will”.
Contoh: Would you like another cup of tea?

CAN & COULD
Fungsi:
1.      Berbicara tentang kemampuan.
Contoh: Can you speak Mandarin? (present)She could play the piano when she was five. (past)
2.      Membuat permintaan,
Contoh: Can you give me a ring at about 10?Could you speak up a bit please? (slightly more formal, polite or ‘softer’)
3.      Permohonan izin,
Contoh: Can I ask you a question?Could I ask you a personal question? (more formal, polite or indirect)
4.      Pilihan,
Contoh:  If you want some help with your writing, you can come to classes, or you can get some 1:1 help.

  MUST
  Fungsi:
1.      Untuk menunjukkan sebuah kewajiban atau keharusan.
Contoh: People must try to be more tolerant of each other.
2.      Sugesti/saran/ajakan yang kuat.
Contoh: I think you really must make more of an effort.
3.      Menunjukkan arti “Pasti”.
Contoh: This must be the place – there’s a white car parked outside (ini pasti tempat – ada mobil putih yang diparkir di luar). Jadi must di sini artinya bukan “harus”, tapi “pasti”.

SHOULD
Fungsi:
1.    Memberi Saran.
Contoh: I think you should go for the Alfa rather than the Audi.
2.    Kewajiban, tapi lebih lemah dari “must”.
Contoh: The equipment should be inspected regularly. (Peralatan harus diperiksa secara rutin).
3.      Seharusnya, tapi ga terjadi.
Contoh: I should have renewed my TV licence last month, but I forgot.

OUGHT TO
Ought to punya makna yang sama dengan should, biasanya dipakai pada kalimat affirmative pada waktu present (saat ini).
      Contoh: You should/ought to get your hair cut.

C. Catatan untuk Modal Auxiliary.
1.         Tidak bisa diikuti oleh Modal yang lain. Jadi tidak boleh: I should can, kalau terpaksa, maka “can” harus diganti dengan “be able” sehingga menjadi: I should be able.
2.         Tidak bisa berganti bentuk atau ditambahi, misalnya ditambahi “-s” atau “-ed”. Jadi tidak boleh: She cans (tetap she can sekalipun orang ketiga tunggal)
3.           Selain Ought, modal auxiliary tidak boleh diikuti “to”. Jadi tidak boleh: You can to go, tapi harus: you can go.

Referensi :
http://study.com/academy/lesson/modal-auxiliary-verbs-definition-uses-examples.html
http://www.softschools.com/examples/grammar/modal_auxiliary_verbs_examples/64/